Total Tayangan Halaman

Rabu, 26 November 2014

MUSLIM DI KOREA SELATAN

 saat bicara tentang korea selatan maka hal yang pertama kali terbersit adalah boyband,girlband,drama serta wajah lucu,imut,cantik,ganteng...ya ya ya...banyak hal yang menarik dari negeri empat musim ini tapi ada satu hal yang paling menarik menurut saya,ini tulisan dari sebuah artikel yang saya baca secara tidak sengaja,semoga dapat menambah wawasan.
 
TANTANGAN PARA MUSLIM DI KOREA SELATAN
 
            
        Kata “tidak mudah” barangkali belum cukup menjelaskan, jelas salah satu mahasiswa muslim berusia 23 tahun saat diwawancarai sebuah media online Islam, Hasna Bae. Hasna adalah salah satu dari 35 ribu Muslim asli Korea Selatan, dan 200 ribu Muslim imigran pekerja di Korea Selatan, (Wah banyak juga yah!).
            Yu Hyun-il, Presiden Islamic Students Association di Universitas Hankook University, Seoul yang mengatakan bahwa memilih makanan adalah masalah yang paling sulit. “Susah karena tidak bisa makan babi, dan hanya boleh makan daging yang disiapkan dengan cara khusus,” jelasnya. Saat makan di restoran, pilihan makanan terbatas pada sayuran dan ikan. Ketika berkunjung pun, Muslim sering disuguhi makanan yang mengandung unsur babi.
Umar Jung (47) satu – satunya muslim asli Korea di Jeongeup yang ke mana saja selalu membawa makanan dari rumah, karena susah mencari makanan halal kecuali di dekat 10 masjid di negara ini. Larangan meminum alcohol juga menjadi masalah bagi Umar. “Saya tidak pernah lagi diajak teman – teman untuk keluar  dan minum bersama. Kalau saya ikut dengan mereka,  lelaki yang masuk Islam karena berinteraksi dengan Muslim Pakistan yang bekerja di Korea Selatan.
Seorang pengusaha Muslim yang tidak mau disebut namanya, masih minum satu dua gelas alcohol. “Tidak mungkin melakukan bisnis disini tanpa minum,” keluhnya. Budaya minum memang sudah mengakar dalam kehidupan Korea Selatan. Kegiatan kantor, social, bisnis sering diselesaikan dengan minum bersama. Selain masalah minum bersama, kebiasaan shalat lima waktu juga membuat Muslim di Korea mendapat tatapan aneh. “Tidak mudah bagi bagi pekerja Muslim di Korea untuk shalat lima waktu sehari, apalagi mereka yang bekerja di pabrik dengan jam kerja 12 jam sehari,” ungkap Jewel Rana pengurus Masjid Ayang, 20 kilometer selatan Seoul.
Umar pun mengalami hal yang sama. Ia  menggabungkan shalat saat siang karena gerakan sujudnya sering membuat tidak nyaman orang Korea di sekitarnya. Setiap Sabtu, Umar shalat di masjid Raya Seoul yang berjarak 250 km dari rumahnya. “Saya bahagia bisa bertemu saudara seiman dan shalat bersama mereka,” ungkap Umar yang telah 5 tahun memeluk agama Islam tanpa diketahui keluarnya. Walaupun begitu, sampai saat ini kekhawatiran besar Muslim ialah sangka buruk terhadap Islam. Meski sejak sejak peristiwa 9/11 banyak yang menunjukkan ketertarikan terhadap Islam, sebagian besar orang Korea masih awam dengan agama ini.
Hasna menceritakan pengalamannya hingga memeluk Islam. Interaksi pertamanya dengan seorang Muslim ketika ia belajar bahasa Inggris di Amerika Serikat. Saat ingin masuk Islam, orangtua dan keluarga besarnya melarangnya meninggalkan agama Kristen. Mereka menekankan betapa bahayanya Islam dengan mengutip berbagai aksi terror dan kekerasan. Hasna pun menjawab bahwa tindakan kekerasan dan terorisme merupakan tindakan aksi kriminal yang ada di berbagai lapisan masyarakat, tanpa peduli latar belakang agamanya. “Saat ini tanggapan orang terhadap Islam sudah lebih baik. Memang sebagian mencerminkan cenderung tercengang, namun tidak memberikan pertentangan justru muncul rasa ingin tahu,” tutur Hasna.
Kehidupan Muslim di Korea memburuk saat Taliban menangkap 23 warga Korea yang mengunjungi Afghanistan pada 2007 dan membunuh dua orang diantaranya. Masjid diancam serangan bom, polisi pun berjaga setiap saat. Di sisi lain, kejutan ini membuat lebih banyak orang tertarik untuk mengetahui tentang Islam. Lee Ju-hwa, Direktur Departemen Dakwah Federasi Muslim Korea (FMK), menjelaskan, makin banyak orang yang membuka hatinya pada agama ini. “Sebelum ini, forum online penuh dengan tuduhan terhadap Muslim. Sekarang makin banyak yang mencoba melihat secara objektif, hingga sering terjadi debat yang keras dan dalam.”  Walaupun hidup terasa berat bagi Muslim, muallaf Korea mengatakan mereka bangga dengan keputusan untuk masuk Islam. Bahkan Hasna bertekad tak akan menyembunyikan akidahnya saat mencari kerja nanti. “Saya tidak akan bekerja pada perusahaan yang tidak menghormati agama pegawainya.”
~ ~
Eh, kalian tahu nggak actor ganteng Korea Selatan Lee Ki Woo? Tahu dong kalau kalian emang K-poppers. Tenyata ia itu menjadi salah satu dari sekian banyak artis Korea Selatan yang memeluk agama Islam. Setelah memeluk agama Islam ini, Lee Ki Woo bilang kalau dirinya sangat senang masuk Islam dan ia enggak mau melalaikan ibadah shalat dan ibadah puasa lhoo .. Pastinya dong, apalagi kalau pas lagi bulan Ramadhan.
 
Kelas Agama dan Sekolah Islam
           
         Karena ketertarikan orang Korea Selatan terhadap agama Islam meningkat drastis pasca 9/11, Masjid Raya Seoul membuka kelas agama. “Karena banyak yang berkunjung ke sini untuk memuaskan keingintahuan mereka tentang Islam, kami mulai mengadakan kuliah umum tentang Islam untuk publik pada akhir pecan,” jelas Abdul Raziq Sohn, Presiden FMK. Masjid Raya Seoul di Itaewon ini menjadi salah satu tujuan local turis lhoo ... (Wah! :D).
            Untuk Muslim sendiri, Kim Hwan-yoon, Direktur Audit dan Inspeksi FMK mengaku persoalan utama saat ini adalah tidak adanya sekolah khusus Muslim di Korea Selatan. “Sulit bagi anak Muslim sekolah di Korea. Mereka diperlakukan seperti orang asing hanya karena mereka Muslim,” kata Kim. Di sekolah yang menyediakan makanan, pilihan jenis makanan, pilihan jenis makanan mereka membuat anak Muslim menjadi pusat perhatian. “Kalau anak kita kirim ke sekolah Internasional, masalahnya tetap ada karena sebagian besar sekolah itu basisnya Kristen,” tambah Kim. Permasalahan ini yang membuat FMK mulai mendirikan sekolah Muslim. Ide tersebut mendapat dukungan yang besar dari komunitas Muslim Korea.
~ ~ ~
~Dengan adanya artikel ini tidak membuat kita berpikiran negatif dong tentang Korea Selatan karena orang Korea sering memandang aneh terhadap agama Islam, tapi sudah terbukti kan, banyak juga Muslim – muslim di Korea Selatan. Nah, temen- temen sebagai sesama Muslim tentunya kita harus mendukung mereka – mereka, para Muslim di Korea Selatan. Hidup mereka di Korea Selatan itu sangat perjuangan lhoo.. Tetep semangat yah buat mereka, semoga dengan perbedaan gaya hidup seorang Muslim dengan kehidupan Korea, tidak membuat para Muslim di Korea goyah dan tetap teguh terhadap Islam. Amiin. Dan semoga, makin banyak Muslim di Korea serta di Negara lainnya :D Tengs~
Source : Majalah “Ummi “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar