MAKALAH
TEORI TEATER DAN AKTING
“TEATER YUNANI KONO”
Dosen : Marrisa Aulia Mayangsari,M.Pd.
Disusun oleh :
Aas charniago (1610116320001)
Bayu krisna aji (1610116310005)
Lia fitriani (1610116320016)
Oktavia permita sari (1610116320020)
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BANJARMASIN 2017
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Sejarah Perkembangan Teater Pada Zaman Yunani Kuno” yang dimana tugas
ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas kuliah
kami dengan mata kuliah Teori Teater dan Akting. Makalah ini berisikan
sejarah perkembangan teater pada zaman Yunani kuno. Teater adalah salah satu seni yang kerap
kita temui, teater merupakan salah satu seni yang cukup terkenal selain musik
dan seni rupa. Dalam teater kita dapat menyalurkan semua ide dan dapat membuat
kita sebagai penulis yang baik, selain menyalurkan ide kita juga dapat
menemukan kepercayaan diri. Dunia teater sangat menarik dan mengasyikkan,
selain bisa bermain peran kita juga perlu mengetahui
teater secara teori. Maka dalam makalah
ini saya akan mengupas dunia teater lebih dalam dan membuat kita lebih mengerti
dunia teater yang sebenarnya. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami telah berhasil menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman
yang juga sudah memberikanbantuan kepada kami baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam menyusun karya
tulis ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya.
Banjarmasin,Maret
2017
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar.......................................................................................i
Daftar
Isi................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ......................................................................1
1.2
Rumusan Masalah..................................................................1
1.3
Tujuan.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Perkembangan Teater di Dunia............................................1
2.2.1 Teater Yunani Kuno...................................................1
2.2.2 Tokoh-tokoh Yunani kuno..........................................3
2.2.3 Jenis-jenis drama komedi...........................................6
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan...........................................................................8
3.2
Saran......................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah mencatat, seni teater
berfungsi hanya sebagai upacara ritual (keagamaan), melainkan berfungsi pula
sebagai kesenian atau hiburan. Peristiwa teater yang mensyaratkan kebersamaan,
waktu, dan tempat, tetaplah menjadi persyaratan utama kehadiran teater sejak
ribuan tahun Sebelum Masehi, sehingga pada zaman Yunani kuno teater pun selalu
hadir dengan persyaratan yang serupa. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa sesuatu dapat disebut teater jika ada keutuhan tiga kekuatan,
berupa: orang teater, tempat, dan komunitas (penonton). Tiga kekuatan inilah
yang bertemu dan melahirkan “peristiwa teater”.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
sejarah perkembangan teater Yunani kuno ?
2.
Siapa tokoh-tokoh
pada zaman Yunani kuno ?
3.
Apa saja
jenis-jenis teater komedi ?
1.3 Tujuan
1.
untuk
mengetahui sejarah perkembangan teater Yunani kuno
2.
untuk
mengetahui tokoh-tokoh penulis naskah pada zaman Yunani kuno
3.
untuk
mengetahui jenis-jenis teater komedi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Terater Yunani
Kuno
1.
TEATER
YUNANI KUNO
Sekitar
tahun 600 SM, dakam upacara-upacara agama, mereka mengadakan festival tari dan
nyanyi untuk menghormati dewa Dionysius yakni dewa anggur dan kesuburan. Kemudian
mereka mengadakan sayembara untuk menghormati dewa Dionysius itu. Sayembara seperti itu terdapat pada tahun 534 SM di
Athena dan ditujukan untuk pertunjukan tragedi. Salah seorang pemenang
sayembara adalah Thespis seorang
aktor dan penulis tragedi yang pertaa dikenal dunia.
Menurut
bangsa Yunani Purba, segala sesuatu tentang drama ditemukan oleh Thespis.
Bahkan para aktor dinamai Thespian.
Penemuan karakter yang berdialog dengan koor, juga diatasnamakan dirinya.
Begitu pula pemakaian topeng.
DRAMA YUNANI. Bangunan kuil sederhana dan pelataran
biasanya dipakai untuk mementaskan cerita-cerita dewa. Pada saat itu, drama
masih berhubungan erat dengan agama.
PERKEMBANGAN TEATER YUNANI.
Tempat permainan drama yang mula-mula sederhana, kemudian berkembang lebih
khusus dan kompleks. Perhatikan tempat duduk penonton yang sejak semula berasal
dari punggung bukit kecil, agar semua penonton memperoleh pemandangan yang
jelas dari pementasan.
Drama
Yunani mengalami puncak perkembangannya sekitar tahun 400 SM. Drama masih
dipertunjukkan sebagai bagian upacara agama, terutama tragedi. Di Athena tempat
pertunjukan drama yang terkenal adalah Teater Dionysius yang terdapat di
samping bawah bukit Acropolis, pusat kuil kota Athena. Teater ini memuat 14.000
penonton, dan dipergelarkan pula komedi.
Tragedi
Karena timbulnya
tragedi dari upacara agama, maka sifat pertunjukan ini adalah serius, khidmat,
puitik, dan filosofis. Tokoh tragedi biasanya mengagumkan, tetapi tidak
sempurna, selalu punya kelemahan menyolok dan selalu dihadapkan pada dilema
moral yang sulit. Dan biasanya tokoh utama tragedi gagal melawan kekuatan
musuhnya yang berakhir dengan kematiannya.
Tragedi
Yunani terdiri dari beberapa episode yang diselingi dengan ode-ode yang
dinyanyikan bersama (koor). Episode ini hanya digambarkan sebanyak-banyaknya
oleh tiga aktor di pentas, setidak-tidaknya sampai sekitar tahun 400 SM koor
menyanyikan ode dan menari dengan iringan musik.
Para
aktor mengenakan topeng dengan tujuan memperjelas gambaran watak tokoh yang
dimainkannya. Aktor lelaki memainkan peran wanita, dan seorang aktor kadang-kadang
memainkan beberapa tokoh dalam beberapa episode. Gaya akting para aktor jauh
dari sifat realisme. Bahasa yang puitik dan perwatakan yang idealis menjuruskan
para aktor bermain secara formal dan agung (grand style).
Penulis
drama biasanya memainkan naskahnya sendiri. Seorang warga kota yang kaya
biasanya membiayai latihan-latihan mereka dan mebelikan kostum untuk para
pemain. Penderma ini biasanya disebut : CHOREGUS.
2
Dari
ratusan naskah drama Yunani Purba, hanya 35 naskah yang selamat pada zaman kita
ini. Dan naskah itu ditulis oleh 3 penulis drama yang terkenal : AESKILOS,
SOPHOKLES, dan EURIPIDES.
Dari ratusan
naskah drama Yunani Purba, hanya 35 naskah saya yang berhasil selamat pada
zaman kita ini. Naskah itu ditulis oleh 3 penulis drama yang terkenal :
AESKILOS, SOPHOKLES, dan EURIPIDES.
2.
Tokoh-tokoh Yunani kuno
A. AESKILOS
AESKILOS
(525-456 BC) lahir dari keluarga berada
dan terpandang di ELEUSIS, dekat Athena. Ia ikut bertempur dalam Perang
Marathon tahun 490 BC melawan Persia, dan mungkin juga ikut Pertempuran di
Salamis. Ia dikenal pada zamannya lewat drama-drama yang diciptakannya yang
konon berjumlah 90 buah, kebanyakan naskahnya tragedi, meskipun ada beberapa
naskah komedi. Ia telah memenangkan 3 kali sayembara. Namun, naskahnya yang
sampai pada kita 7 buah. Dari 7 naskahnya ini Aeskilos memperkenalkan diri
sebagai seniman yang patriotik yang membawa tragedi Yunani ke bentuk yang lebih
matang dan dewasa. Sebelum Aeskilos, tragedi hanya mengenal satu aktor saja
yang menjawab atau bereaksi atas pertanyaan dan teguran koor. Aeskilos
menambahkan aktor menjadi 2, langkah ini lebiih menghidupkan pentas karena
adanya 2 aktor yang saling bereaksi.
Naskah-naskah
drama tragedinya nampak lamban dan kabur, untuk ukuran manusia modern. Tapi
nilai tragedinya terletak pada kekayaan bahasa, kompleksitas pikiran-pikirannya
dan gayanya yang agung. Karyanya yang terkenal pada kita adalah Trilogi
Oristeia yang terdiridari Agamemon, The Libatian Beavers, dan The Furies. Kisahnya
tentang pembunuhan seorang ibu oleh anaknya sendiri, Orestes; idenya adalah
perkembangan dari sifat pembalasan dendam primitif menuju keadilan yang
dibenarkan negara. Jelas terlihat adanya penggambaran pembunuhan, dendam,
penyesalan, dan belas kasihan dewa.
Tragedinya yang
lain : Orang-Orang Persia, Tujuh Melawan Thebes, Prometheus Dibelenggu, dan
Para Pemohon.
Tempat
pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun sekitar 2300 tahun
yang lalu. Teater ini dibangun tanpa atap dalam bentuk setengah lingkaran
dengan tempat duduk penonton melengkung dan berundak-undak yang disebut
amphitheater (Jakob Soemardjo, 1984). Ribuan orang mengunjungi amphitheater
untuk menonton teater-teater, dan hadiah diberikan bagi teater terbaik. Naskah
lakon teater Yunani merupakan naskah lakon teater pertama yang menciptakan dialog
diantara para karakternya.
·
Ciri-ciri
khusus pertunjukan teater pada masa Yunani Kuno adalah:
Pertunjukan dilakukan di amphitheater.
Pertunjukan dilakukan di amphitheater.
·
Sudah
menggunakan naskah lakon.
·
Seluruh
pemainnya pria bahkan peran wanitanya dimainkan pria dan memakai topeng karena setiap pemain memerankan lebih dari satu
tokoh.
·
Cerita yang
dimainkan adalah tragedi yang membuat penonton tegang, takut, dan kasihan serta
cerita komedi yang lucu, kasar dan sering mengeritik tokoh terkenal pada waktu
itu. Selain pemeran utama juga ada pemain khusus untuk kelompok koor
(penyanyi), penari, dan narator (pemain yang menceritakan jalannya
pertunjukan).
B.SOPHOKLES
Sophokles, (496-406),hidup pada zaman emas kebudayaan Athena.dia terkenal tampan,atletis,terpelajar dan sangat musical.ia pernah memenangkan 19 sayembara drama dalam festival-festival .Naskah drama yang ditulisnya lebih dari 100 tetapi yang tinggal hanya 7 tragedi saja yakni : 1.ayax 2.Antigone 3.Wanita-wnaita Trachea 4.Oidipus Sang Raja 5.Electra 6.Philoctetes 7.Oidipus di kolonus.
Pada tahun 1907
diketemukan bagian dari drama:pencari jejak.ia dilahirkan di dekat kota
Athena.dramanya yang besar,Oidipus di kolonus,yang ditulis pada waktu ia
berusia 90 tahun.
Drama-drama
yang mempersoalkan kejahatan dan hukuman
dan hukumannya yang bastrak seperti Aeskilos.ia lebih mengutamakan
perjuangan seorang tokoh kuat dalam melawan nasibnya.pola dramanya selalu
menunjukan munculnya tokoh berpribadi kuat yang memilik jalan hidup yang tak
disetujui oleh koor atau tokoh yang lebih minor.jalan yang ditemuh tokoh
utamanya ini biasanya berat dan sulit serta membuatnya menderita.tapi sikap ini
jusru membuatnya Nampak semakin mulia dan beperikemanusiaan,tokoh-tokoh nya
tidak pernah dipergunakan untuk mengkritik
kaidah-kaidah moral konvensional seperti pada Euripides.inilah sebabnya aristoteles menamakan tokoh-tokoh
SOPHOKLES melukiskan manusia seperti
seharusnya,sedang EURIPIDES melukiskan manusia seperti apa adanya.
drama SOPHOKLES
memiliki kontruksi yang kuat melebihi AESKILOS
dan EURIPIDES,sehingga Aristoteles menamakannya sebagai model yang
ideal.Ia menambahkan jumlah aktor menjadi 3,menetapkan jumlah koor menjadi 15
dan mulai menggunakan latar lukisan dalam pementasan pementarsannya. SOPHOKLES
terkenal dalam teknik membangun ketegangan dan klimaks sehingga berjasa dalam
mengangkat drama-drama yunani menjadi compleks dalam nilai-nilai dramatikalnya.
Oidipus sang raja adalah contoh drama yang penuh perkembangan ketegangan.
C.EURIPIDES
Euripides (484-406 SM)
mengalami masa perang antar kota
di yunani (perang peloponesus) dan menyaksikan runtuhnya
Athena.Ini membuatnya bersikap skeptis,meragukan agama mempertanyakan tatanan
sosial dan moral zamannya.tidak jarang ia mengkritik dan menyerang kaum
politisi dan kaum penulis.Akibatnya ia kurang popular di zamannya sendiri.ia hanya
memenangkan 5 hadiah saja dalam sayembara drama zamannya.kondisi ini
mengakibatkan Ia menjauhi masyarakat dan
pindah dari Athena ke Macedonia untuk berkumpul dalam kaum intelektual terbuang
yang lainnya seperti pelukis ZEUXIS dan THUCYDIDES sejarawan.inilah sebab nya
karya karya nya banyak yang bersifat renungan
dan ke- buku-buku an.
Drama-drama masih mendasarkan
mitologi,tapi dalam menggambarkan tokoh-tokohnya ia lebih mendekati
penggambaran manusia sehari-hari.bahasanya lebih sederhana.Ia sering dipuji
karena sifat reslismenya ini. Plot dramanya lebih komplek. Perhatian EURIPIDES
lebih tertumpu pada penggambaran watak
dan psikologi tokoh-tokohnya,istimewanya ia sangat mahir dalam melukiskan
psikologi seorang wanita.disampng tragedi,ia juga menulis TRRAGICOMEDI dan
MELODRAMA.pada usia 71 ia meninggal di Athena dan menetap di Thesalia,kemudian
ke Macedonia.di istana raja macedonia ini,ia menulis drama-dramanya yang
terakhir: BACCHAE dan IPHIGENIA di AULIS.
Euripides menulis lebih dari 90
drama,tetapi hanya 18 tragedinya yang selamat dan 1 komedi satyr yang berjudul CYCLOP.
Tragedi-tragedinya :
Alcetis
,Medea ,Putera-Putera Hercules,Hyppolitus,Andomache,Hecuba,Para
Pemohon,Hercules,Wanita-Wanita Troya,Electra,Iphigenia Di Aulis,Helena,
Wanita-Wanita Phunisia,Orestes,Ion,Bacchae Iphigenia Di Tauris,Rhesus.
3.Jenis-jenis teater
komedi
·
Satyr
Satyr ini dimaksudkan sebagai komedi ringan dan pendek yang bersifat
humor dan parodi terhadap mitologi.pada satyr digunakan juga koor yang terdiri
dari satyr yakni makhluk dongeng yang setengah manusia setengah binatang. Hanya
ada satu naskah satyr saja yang selamat,yakni karya Eurupides,Cyclop yang
berisi tentang parodi.
Bentuk satyr hanyalah merupakan bagian dari pertunjukan tragedi,
sehingga ketika drama Yunani merosot sekitar tahun 200 SM, Maka bentuk satyr
juga ikut lenyap.
·
Komedi Lama
Komedi berasal dari kata KOMOIDA = Membuat Gembira. Dalam komedi pelaku
utama digambarkan sebagai pembawa ide gembira, misalnya membawa damai untuk
mengakhiri perang. NaSkah komedi Yunani yang selamat sampai sekarang hanya dari
ARISTOPHANES.
Aristophanes (445-385) mengawinkan satyr sosial dan politik dengan
fantasi. Pada dasarnya dia seorang konservatif dalam filsafat moral yang selalu
memperhatikan perubahan-perubahan sosial politik di Athena.
Dalam tiap dramanya itu mengkritik dan menertawakan beberapa aspek
kehidupan bangsanya, sehingga drama-dramanya menjadi sumber informasi kehidupan
sosial yang baik. Ia menulis komedi sebelum berusia 20 Tahun.
Telah ditulisnya 44 naskah komedi tetapi hanya 11 yang selamat yaitu :
-
Orang-orang
Archania
-
Para perwira
-
Awan-awan
(clouds)
-
Perdamaian
-
Burung-burung
(birds)
-
Lysistrata
-
Thesmophoriazuasae
-
Ecclesia zuasae
-
Katak-katak
(satyr terhadap Euripides)
-
Plutus
-
Lebah-lebah
·
Komedi Baru
Tragedi mulai lenyap setelah tahun 400 SM, tetapi komedi hidup terus.
Namun komedi setelah tahun 400 SM mengalami perubahan drastis sehingga komedi
yang ditulis setelah 338 SM dinamai KOMEDI BARU. Meskipun komedi ini sangat
populer pada zamannya namun sangat sedikit naskah yang selamat, hanya satu saja
yang di tulis oleh MENANDER, yakni RASA DONGKOL. Komedi ini tidak lagi
menggarap tema sosial dan politik, tetapi kehidupan rumah tangga dari kalangan
kelas menengah Athena.
MENANDER (342-291 SM) telah menulis lebih dari 100 komedi,tetapi kini
tinggal beberapa fragmennya saja dan beberapa saduran yang dikerjakan oleh
penuli-penulis TERENCE dan PLAUTUS serta sebuah drama berjudul DYSCOLOS.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teater adalah salah satu bentuk
kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama
untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan)
yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam
cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Perkembangan
teater Yunani tempat permainan drama yang mula-mula sederhana, kemudian
berkembang lebih khusus dan kompleks. Tempat duduk penonton yang sejak semula
berasal dari punggung bukit kecil, agar semua penonton memperoleh pemandangan
yang jelas dari pementasan. Tokoh penulis naskah Yunani yang terkenal adalah
Aeskilos, Sophokles, dan Euripides. Jenis-jenis drama komedi adalah satyr,
komedi lama, dan komedi baru.
3.2 Saran
Makalah ini merupakan bagian dari
media pembelajaran, maka dengan itu kepada semua pihak bisa menggali ilmunya (
khususnya ilmu tentan seni teater ) dengan mendalami isi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sumardjo, Jakob.
2008. Ikhtisar Sejarah Teater Barat. Bandung: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar